Rabu, 26 September 2012

ERD (Entity Relationship Diagram)


ER model (entity relationship) digunakan untuk menggambarkan diagram basis data pada suatu institusi/organisasi dalam bentuk entity, attribute dan relationship antar entitas. ER model belum bisa diimplementasikan secara langsung kedalam basis data.
ERD (entity relationship diagram) menggambarkan hubungan antar entitas, dirancang untuk mengekspresikan struktur logis basis data dengan sederhana dan jelas.
Unsur-unsur yang ada dalam ERD adalah :
1.    Entitas
Entitas adalah objek yang bisa dibedakan satu dengan lainnya. Entitas bisa berupa benda, contoh: mobil, televisi, mahasiswa, dll. Entitas bisa juga berupa konsep, contoh: perkuliahan. Entitas digambarkan dengan bentuk persegi.
Jenis entitas antara lain :
a.       Entitas kuat (strong entity type)
Entitas kuat merupakan entitas yang keberadaannya mandiri, tidak tergantung pada entitas lain. Misal: pegawai, mahasiswa, dll.
b.      Entitas lemah (weak entity type)
Entitas lemah merupakan entitas yang keberadaannya tergantung pada entitas lain. Misal, entitas tanggungan tergantung keberadaannya pada entitas pegawai. Entitas lemah tidak mempunyai atribut kunci (key attribute) tapi hanya partial key.
Entity sets merupakan kumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama.
2.    Atribut
Atribut adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeskripsikan entitas. Melalui atribut entitas dapat dibedakan satu dengan lainnya. Contoh sebuah entitas pegawai memiliki atribut nip, nama, alamat, jeniskelamin, tgllahir. Attribute ini digambarkan dengan bentuk elips.
Tipe-tipe atribut antara lain :
a.       Atribut sederhana (simple attribute)
Atribut yang tidak dapat dibagi lagi, bersifat atomik. Setiap entitas memiliki atribut sederhana
b.      Atribut komposit (composite attribute)
Atribut yang masih dapat dibagi menjadi beberapa atribut
c.       Atribut bernilai banyak (multivalued attribute)
Atribut yang memiliki nilai/isi  lebih dari satu
d.      Atribut turunan (derived attribute)
Atribut yang diturunkan dari atribut lain – atribut ini sebenarnya tidak ada
e.      Atribut kunci (key attribute)
Atribut yang menjadi kunci pembeda

3.    Relationship
Relationship menggambarkan keterhubungan antar entitas. Dengan kata lain entitas-entitas tersebut saling berpartisipasi dalam relationship tersebut. Relationship memiliki bentuk bujursangkar.
Relationship ini memiliki beberapa jenis antara lain :
-       relationship menghubungkan entitas-entitas yang saling berpartisipasi.
-       relationship yang menghubungkan 2 entitas disebut binary relationship
-       relationship yang menghubungkan 3 entitas disebut ternary relationship
-       relationship yang menghubungkan lebih dari 3 entitas disebut n-ary relationship
-       relationship yang menghubungkan entitas tersebut sendiri disebut recursive relationship
-       relationship yang menghubungkan entitas lemah dengan entitas kuat pemiliknya disebut identifying relationship

Rasio kardinalitas (cardinality ratio)
Rasio kardinalitas menjelaskan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lain dan menunjukkan batasan hubungan relaationship. Kardinalitas ini disebut juga dengan constraint on relationship.
Tipe-tipe yang ada dalam cardinalitas antara lain :
- 1:1 (one to one)
- 1:n (one to many) atau n:1 (many to one)
- m:n (many to many)


 


Minggu, 16 September 2012

Basis Data 2

Data merupakan Fakta-fakta mentah yang dapat direkam/disimpan dari dunia nyata.

Informasi merupakan data yang telah diolah dan memiliki makna bagi seseorang atau sebuah institusi/organisasi.

Basis Data merupakan sekumpulan data yang saling berkaitan antara satu sama lain yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan efisiensi dalam pemanfaatan data yang bersangkutan.


Objek yang dimiliki oleh Basis Data :
a.    Kecepatan dan kemudahan dalam melakukan operasi terhadap data.
b.    Efisiensi ruang penyimpanan
c.    Kebersamaan pemakai, sehingga 1 data dapat dipakai bersama dalam kondisi tertentu.
d.    Data yang ditangani berada dalam jumlah yang besar.
e.    Duplikasi dan inkonsistensi data dapat dihilangkan dalam Basis Data.
f.    Keamanan terhadap data yang bersangkutan dapat diatur sedemikian rupa, baik keamanan terhadap pengakses yang tidak diinginkan maupun terhadap kerusakan software yang dipakai.


Komponen Basis Data
Komponen yang harus ada dalam Basis Data antara lain adalah Hardware, Operating System, Application, Database, Database Management Systems (DBMS), User.


Arsitektur Basis Data
  • Stand Alone merupakan arsitektur Basis Data dimana DBMS, basis data, aplikasi basis data ditempatkan pada komputer yang sama. dengan kata lain data yang bersangkutan hanya bisa diakses oleh komputer tersebut.
  • Sistem Terpusat yaitu arsitektur Basis Data yang terdiri dari sebuah server dan sejumlah terminal sehingga dapat diakses oleh komputer yang terhubung ke jaringan server tersebut.
  • Sistem Client Server yaitu arsitektur Basis Data yang dapat mengatasi kelemahan arsitektur Sistem Terpusat. Hal ini karena pada sistem terpusat data hanya disimpan di server saja sehingga ketika user mengakses data yang cukup besar secara terus menerus maka hal tersebut akan membebani server. Untuk itu computer client akan mempunyai database khusus client yang akan mengurangi akses client ke server karena data yang di akses tersebut sudah ada di database client.


Database Management Systems (DBMS)
Merupakan Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan memeliharan basis data serta melakukan operasi-operasi lain terhadap database tertentu.
    Contoh dari DBMS : Oracle; Ms. Acces; MySQL; Ms SQL; DB2; Postgres SQL.


Bahasa Basis Data
Merupakan suatu bahasa yang digunakan oleh user untuk melakukan pengolahan database. bahasa yang digunakan di sini adalah SQL. Bahasa dalam Basis Data ada 2 macam, yaitu :
1.    Data Definition Language (DDL)
Merupakan bahasa yang menyediakan perintah-perintah untuk melakukan operasi awal dalam pembuatan database, yaitu membuat database itu sendiri, mendefinisikan dan memodifikasi struktur tabel secara menyeluruh dilakukan menggunakan bahasa ini.

2.    Data Manipulation Language (DML)
Merupakam bahasa query yang digunakan untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data yang terdapat pada suatu database. Manipulasi yang dilakukan ini antara lain penyisipan, penghapusan dan pengeditan data dalam suatu database. Data Manipulation Language mempunyai 2 jenis yaitu :
  1. Prosedural, jenis ini mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan dan bagaimana cara untuk mendapatkan data tersebut.
  2. Non-Prosedural, pada jenis ini pemakai menentukan data yang diinginkan tanpa menyebutkan cara untuk mendapatkan data yang bersangkutan.

Senin, 10 September 2012

Basis Data

A. Pengertian Basis Data
Basis Data merupakan suatu kumpulan file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data yang saling berhubungan dan dapat digunakan untuk menginformasikan suatu instansi dalam batasan tertentu

Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan dengan Database Management System ( DBMS ) yang memungkinkan beberapa pemakai untuk mengakses dan melakukan manipulasi file-file tersebut. Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:

1. Perangkat Keras ( Hardware )
2. Sistem Operasi ( Operating System )
3. Basis data ( Database )
4. Database Management System ( DBMS )
5. Pemakai ( User )
 
B. Alasan Menggunakan Sistem Basis Data
Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan basis data dilakukan dengan berbagai macam tujuan, yaitu:

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed )
Pemanfaatan Database memungkinkan untuk menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data yang bersangkutan dengan cepat dan mudah.

2. Efisien ruang penyimpanan (Space )
Dengan Database, penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean .

3. Keakuratan (Acuracy)
Pemanfaatan script dan pembentukan hubungan data sesuai dengan penerapan aturan dan batasan tipe data yang dapat ditetapkan dalam Database dalam proses penghapusan dan pemasukan data.

4. Keamanan (Security)
Dalam aplikasi pengolahan database mayoritas tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database itu sendiri. Untuk beberapa sistem yang serius aspek keamanan merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan sehingga dapat dilakukan pembatasan terhadap siapa saja yang dapat mengakses dan mengolah database yang bersangkutan.

5. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Adanya perubahan data pada aplikasi tertentu maka secara otomatis data tersebut akan berubah secara keseluruhan.

6. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat digunakan secara bersamaan

7. Dapat diterapkan standarisasi (standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka penerapan standarisasi data yang disimpan dapat memudahkan pemakaian, maupun operasi lainnya.

C. Kelebihan Sistem Basis Data

  1. User dapat memanfaatkan data yang sama berulang kali.
  2. Database dapat diubah tanpa mempengaruhi jalannya program lain.
  3. Hardware penyimpan dapat diubah tanpa mempengaruhi basisdata maupun program
  4. Beberapa basisdata dapat digabungkan tanpa menuliskan kembali programnya
  5. Pada sistem basisdata terdistribusi, data dan pelaksanaan program dapat dipindah ke berbagai lokasi tanpa menuliskan kembali programnya.
  6. Pemakai secara jelas mengetahui dan mengerti data apa yang tersedia baginya
  7. Pemakai dapat mengakses data dengan mudah
  8. Data dapat digunakan secara fleksibel
  9. Alternatif pemrograman yang lebih mudah
  10. Tidak perlu membuat file baru untuk aplikasi baru
  11. Adanya otoritas pengaksesan terhadap data
  12. Proteksi terhadap hilangnya atau rusaknya data
  13. Hampir setiap saat data tersedia bilamana diperlukan


D. Kekurangan Sistem Basis Data
  1. Memerlukan tenaga spesialis untuk pemrograman awalnya.
  2. Memerlukan space penyimpanan yang besar sesuai dengan banyaknya data yang sudah disimpan dalam database bersangkutan.
  3. Timbulnya data rangkap (redundancy data ) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
  4. Kesukaran dalam Mengakses Data ketika permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
  5. Data terisolir (Isolation Data ) hal ini terjadi karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai. 
  6. Masalah Pengamanan ( Security Problem ), Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan. 
  7. Data Dependence, Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.