JOGJA—Pemanasan global masih menjadi persoalan besar di dunia. Banyak negara mulai menerapkan peraturan ketat untuk menekannya. Para ilmuwan pun mencari cara mengatasinya.
Salah satu penelitian terbaru mengungkap adanya cara yang lebih baik untuk menghilangkan karbon dioksida (CO2) yang muncul dari cerobong-cerobong asap termasuk yang telah mengumpul di atmosfer.
Penerima hadiah Nobel kimia, George A. Olah, Alain Goeppert, G. K. Surya Prakash dan timnya mengungkapkan, upaya mengontrol emisi karbon dioksida merupakan tantangan terbesar abad ke-21. Menurut mereka, selama ini upaya mengontrol emisi karbon dioksida tidak bekerja dengan baik dan memiliki kelemahan.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka mengembangkan penelitian menggunakan bahan padat dari polyethylenimine. Bahan ini tersedia mudah dan murah. Laporan tersebut dimuat dalam Journal of the American Chemical Society baru-baru ini.
Dikutip dari Acs.org, tes yang mereka lakukan menujukkan bahan tersebut mampu menghapus karbon dioksida dengan kadar tinggi dari udara lembab, meski terhalang dari material lainnya. Setelah berhasil menangkap karbon dioksida, bahan dari polyethylenimine tersebut dengan mudah melepaskannya kembali sehingga dapat digunakan untuk membentuk zat lain. Jika tidak, karbon dioksida akan diisolasi secara permanen dari lingkungan.
Bahan tersebut bahkan dapat didaur ulang dan digunakan berkali-kali untuk menangkap karbon dioksida tanpa kehilangan efektifitasnya. Para ilmuwan menyarankan penggunaan bahan ini untuk menekan kadar karbon dioksida dari cerobong asap, asap dari kendaraan dan pemanas ruangan yang selama ini diklaim sebagai penghasil emisi karbon dioksida yang cukup besar.(Harian Jogja/Galih Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar anda tentang kiriman ini. Kritik dan saran dari anda akan membangun blog ini. Terima Kasih.