ilustrasi |
Para peneliti menelusuri lebih dari 12.000 pekerja di beberapa pertambangan, seperti kapur, garam abu, dan tambang nonmetal lainnya. Para pekerja itu menghirup berbagai level polutan yang berasal dari peralatan mesin diesel yang levelnya lebih tinggi dari populasi umum.
Para pekerja tambang yang terpapar polutan paling tinggi memiliki risiko tiga kali lipat meninggal karena kanker paru dibandingkan dengan pekerja yang paparannya rendah. Meski begitu, paparan tingkat rendah juga meningkatkan risiko kanker paru sampai 50 persen.
"Hasil penelitian ini tidak hanya penting untuk pekerja tambang, tapi juga jutaan pekerja yang sering terpapar polutan diesel dan masyarakat perkotaan," kata ketua peneliti Debra Silverman, epidemiolog dari National Cancer Institute.
Beberapa negara yang cukup tinggi tingkat polutannya, seperti China, Meksiko, dan Portugal, diketahui memiliki level paparan diesel yang bisa dibandingkan dengan para pekerja tambang dalam paparan rendah.
Menanggapi hasil studi ini, Allen Schaeffer dari organisasi nonprofit Diesel Technology Forum mengungkapkan bahwa mesin-mesin diesel modern saat ini memiliki gas buangan yang lebih rendah dibanding mesin generasi lama.
"Pembuat mesin diesel untuk pertambangan kini terus mengembangkan teknologi baru untuk mengurangi emisi buangan dan mendekati zero level," kata Schaeffer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar anda tentang kiriman ini. Kritik dan saran dari anda akan membangun blog ini. Terima Kasih.